Tentang Rasa Takut # 01

Oleh : Agung Bawantara

Wajahmu pucat sangat. Mayat pun cemburu karenanya. Ke mana  darah yang biasanya bungah? Apa  yang membuatnya surut ke sudut sunyi? 

Di tubuhmu ada lorong-lorong yang saling berhubungan. Di tengah lorong-lorong itu berderap ribuan pasukan berseragam merah. Mereka sangat disiplin dan tak pernah menghitung keselamatan sendiri.  Bergerak dari pagi hingga pagi lagi. Membawa beban, termasuk  pesan-pesan. Begitu saatnya tiba, seketika mendaftar diri dan bersiap mati. Bersamaandengan itu, tanpa upacara sakral, para pengganti pun diinisiasi  dan langsung beraksi.


Oleh alam, diberinya kau rasa dan logika. Dengan itu  kau atur irama pasukan merahmu. Hendak santai atau gegas. Hendak lirih atau keras. Itulah yang membedakanmu dengan boneka-boneka besi yang dikontrol melalui  kabel-kabel dan rumus-rumus dalam memori.

Kau tahu siapa yang menjadi pemandu semua gerak itu?  Ada beberapa. Satu di  antaranya adalah pasangan yang kerap tak akur : keinginan dan nyali. Keduanya selalu berdebat seru sebelum menentukan sesuatu. Dan, yang lucu, dalam setiap detik, perkara yang mereka perdebatkan ada sekian ribu!  Ya, mereka terbiasa melakukan dialog cepat. Tapi, sebagai tuan atas tubuhmu, kau bisa melatihnya lebih cepat lagi.

Lalu apa yang membuat wajahmu pucat sangat?

Post a Comment

Previous Post Next Post