![]() |
http://desktop.freewallpaper4.me |
Jadi, tak perlu merendah atau meninggi. Tak perlu pula merasa kecil atau besar. Setiap perubahanmu langsung tercatat ketat tanpa bisa kau ganti atau kau mungkiri.
Bergeraklah sesuka hati. Sebebas-bebasnya. Seyakin-yakinnya. Batasnya, orang lain yang juga bergerak sesuka hati mereka. Inilah lucunya, kebebasan dibatasi oleh kebebasan. Kebebasanmu dibatasi oleh kebebasan orang lain. Kebebasan orang lain dibatasi pula oleh kebebasan orang lainnya lagi, termasuk oleh kebebasanmu. Alam sungguh jenaka.
Maka belajarlah pada bintang-bintang yang bergerak di denyut semesta. Di mana setiap bintang menggembala sejumlah planet yang berupacara di orbitnya masing-masing. Sesekali satu planet terantuk serpihan planet lain. Sesekali pula ia mengantuk planet lain akibat kelalaian melepas serpihan diri sendiri.
Lalu, ini pesan dari seorang pengembara: di ruang-ruang hampa antara kebebasanmu dan kebebasan siapa saja, belitkanlah selimut kabut. Selimut dari partikel-partikel cinta yang segera memberi tanda ketika ada sesuatu hendak mendekat. Selimut dari molekul-molekul kasih yang segera memberi kabar jika sesuatu akan menjauh. Selimut pintalan batin yang menyamarkan pandangan namun selalu memberi pesan pada siapa pun bahwa sebagai sesuatu kau ada. Sehingga tak siapa pun berani ceroboh mengayun langkah, dan kalian tak bertumbukan.
Kau mungkin tampak dungu di tengah belitan selimut ini. Sebab semakin tebal selimut itu, semakin pudar cahyamu di retina siapa saja. Timbang-timbanglah sebelum kau mengenakannya.