Landak dan Ancaman Harimau


Dongeng Agung Bawantara


Di sebuah hutan, hidup dua sahabat, Landak dan Kelinci. Keduanya berbeda dalam banyak hal—Kelinci terkenal gesit dan cepat, sementara Landak sering kali bergerak lambat dan berhati-hati.


Suatu hari, tersebar kabar di seluruh hutan bahwa seekor harimau besar sedang berjalan mendekat menuju hutan itu. Harimau ini dikenal sebagai penguasa yang kejam, dan kabar kedatangannya membuat seluruh penghuni hutan merasa gelisah. Bahkan Kelinci yang biasanya berani pun mulai merasakan ketakutan.


"Kita harus bersembunyi, Landak," kata Kelinci panik. "Harimau itu akan menangkap kita jika kita keluar dari sarang!"


Landak, meski tampak tenang, juga merasakan kecemasan yang sama. Mereka pun bersembunyi di sarang masing-masing yang letaknya berdekatan. Namun, setelah beberapa lama bersembunyi, Landak merasa bersembunyi dan berdiam diri seperti itu tak banyak menolong mereka. Posisi sarang mereka berada di tempat yang agak mencolok. Dulu tempat itu mereka pilih karena paling bagus posisinya untuk menikmati pemandangan matahari terbit setiap hari.  Jadi hanya dengan sedikit usaha, tidaklah begitu sulit bagi Harima untuk menemukan mereka. 


"Aku tidak bisa hanya bersembunyi, Kelinci. Ketakutan ini tidak akan hilang hanya dengan berdiam diri di sini. Aku harus pergi dan melihat apa yang bisa kulakukan untuk melindungi diri."


Kelinci terkejut mendengar keputusan Landak. "Kau? Keluar sendirian? Bukankah kau lambat dan tidak terlalu lincah seperti aku?"


Landak mengangguk pelan. "Ya, aku lambat, tapi jika aku tetap di sini, ketakutanku hanya akan semakin besar. Aku akan pergi dan mencari cara untuk menaklukkan rasa takutku."


Dengan yakin, Landak mulai melangkah keluar dari sarangnya, meski kakinya bergerak perlahan. Ia menyusuri hutan, bertemu dengan berbagai hewan lain yang juga ketakutan. Namun, ia terus melangkah, tak membiarkan ketakutannya menguasai pikiran.


Di tengah perjalanan, Landak bertemu dengan burung hantu. Burung hantu memperhatikan langkah Landak yang lambat namun mantap. "Kemana kau pergi, Landak? Tidakkah kau takut pada harimau?"


Landak menghela napas. "Tentu aku memang takut, tetapi bersembunyi tidak akan menyelesaikan apapun. Aku harus bergerak dan melakukan sesuatu untuk membuat diriku merasa lebih baik."


Burung hantu tersenyum. "Kau benar, Landak. Ketakutan hanya akan membesar jika kau terus diam dan memikirkannya. Tindakanmu akan membawa keberanian."


Landak merasa lebih percaya diri. Dengan dorongan dari burung hantu, ia menemukan sebuah gua yang sempit di hutan, tempat yang aman untuk berlindung jika harimau benar-benar datang. Ketika ia kembali ke sarangnya, Landak mengajak Kelinci untuk melihat tempat perlindungan itu.


"Aku menemukan tempat yang aman di gua sempit," katanya kepada Kelinci. "Jika harimau datang, kita bisa berlindung di sana."


Kelinci, yang selama ini hanya duduk diam dan merasa semakin takut, akhirnya menyadari betapa keberanian Landak telah membawa hasil.  Mereka pun pergi bersama ke gua sempit yang ditemukan Landak. Ketika harimau benar-benar tiba di hutan, mereka sudah siap dan aman di tempat perlindungan.[]