Tupai dan Pertolongan Elang



Dongeng Agung Bawantara


Di sebuah hutan, hiduplah seekor tupai kecil bernama Talu. Setiap hari ia melompat-lompat di antara dahan pohon, mengumpulkan biji-bijian dan buah-buahan untuk persediaannya. Talu adalah pemanjat terbaik di hutan itu, dan ia terkenal karena kelincahannya. Ia selalu ceria, menjalani hidup tanpa banyak khawatir. Di langit, seekor burung elang bernama Laras terbang dengan anggun. Laras jarang bergaul dengan penghuni hutan lainnya. Banyak yang takut padanya karena kekuatannya, tapi Talu tidak terlalu memedulikannya. Ia merasa dunianya hanyalah pohon-pohon dan tanah tempat ia berlari.


Suatu hari, badai besar menghantam hutan. Angin berderu-deru kencang, merobohkan banyak pohon. Di antara pohon-pohon yang tumbang, tempat tinggal Talu juga ikut hancur. Tupai kecil itu terjatuh dari dahan tinggi, menghantam tanah dengan keras. Tubuh mungilnya terasa sakit, dan ia tidak bisa bangun apalagi memanjat pohon seperti biasanya.


Saat Talu terbaring kesakitan di tanah, seekor burung elang mendarat di dekatnya. Itu Laras. Talu gemetar ketakutan, berpikir elang itu mungkin akan menyerangnya. Ia tahu elang adalah raja langit, dan ia terlalu lemah untuk melarikan diri. Tapi, yang terjadi di luar dugaannya. Laras mendekat dengan lembut dan bertanya, "Aku melihatmu jatuh. Apa yang bisa kubantu?"


Talu terkejut. "Kenapa kau mau menolongku?" tanya Talu dengan suara lemah.


Laras memandangnya dengan sorot mata tajam. "Aku tahu bagaimana rasanya jatuh dari ketinggian dan mendapat pertolongan dari mahluk yang sama sekali tak kukenal," jawabnya. "Tak ada gunanya terbang tinggi jika kau tak pernah tahu bagaimana cara membantu mereka yang terjatuh."


Tanpa berkata lebih banyak, Laras mengangkat Talu dengan cakar kuatnya, lalu terbang membawanya ke sarang yang aman di puncak bukit. Di sana, Talu bisa beristirahat dan pulih. Hari demi hari berlalu, badai pun berhenti. Talu mulai merasa lebih baik. Ia berpamitan pada elang. Selanjutnya, ia kembali melompat dari satu pohon ke pohon lain. Tapi, kali ini ada sesuatu yang berubah dalam dirinya. Ia sering memandang langit, berharap bisa bertemu dengan Laras lagi. Namun, elang itu jarang terlihat.


Suatu hari, Talu mendengar sorakan dari binatang-binatang hutan. Mereka mengelilinginya, memuji keterampilannya memanjat. Talu adalah pahlawan mereka, pemanjat terbaik yang pernah mereka lihat. Semua binatang bersorak, menepuk-nepuk dan memuji Talu dengan penuh kekaguman. Namun, di tengah gemuruh sorak-sorai itu, hati Talu terasa hampa. Ia merasa, semua tepuk tangan ini tidak sebanding dengan satu uluran tangan Laras yang menolongnya ketika ia terjatuh. Dan dalam hati, Talu berharap suatu hari bisa membalas kebaikan Laras.[]

Tags